Dunia dan keadaan tidak akan berubah jika kita tidak berupaya mengubahnya...
Saat bekerja di sebuah perusahaan manufaktur, posisi saya sebagai staff IT dan kemudian meningkat sebagai supervisor IT.
Jika saya ditawari pekerjaan sebagai manajer produksi atau PPIC (Production Planning & Inventory Control), besar kemungkinan saya tidak akan menerimanya, meski dengan tingkat pendapatan yang lebih tinggi maupun paket remunerasi yang menarik. Mengapa? Karena pekerjaan di produksi dan PPIC adalah pekerjaan tidak akhir :-).
Mengapa saya sebut sebagai pekerjaan tiada akhir, karena tidak mungkin suatu perusahaan manufaktur akan berhenti berproduksi.
Jika berhenti berproduksi, tentu perusahaan tidak akan maju dan berkembang, yang ada malah bangkrut dan menutup usahanya. Apalagi jika produksi berkaitan dengan mesin, jarang sekali atau hampir tidak ada mesin yang sanggup berjalan 100% tanpa ada masalah. Menyiapkan cadangan mesin bukan opsi yang menarik karena akan butuh investasi besar dan cenderung tidak produktif.
Berbeda halnya dengan pekerjaan IT. Karena relatif berhubungan dengan sistem, ada standard di dunia IT, jika sistem sudah berjalan dengan baik, maka sistem bisa diset agar terus menerus berjalan dengan baik. Sebagai antisipasi, kita juga bisa menyiapkan sistem pengganti yang tetap produktif karena bisa sekaligus digunakan sebagai mesin operasional. Bekerja di dunia ilt juga menarik karena kita cenderung bekerja dengan otak. Eh, ada sih pekerjaan otot, misalnya membawa-bawa CPU/ server, hehehe... Karena bekerja menggunakan otak,
pekerjaan IT bisa dilakukan tanpa harus selalu ada ditempat kerja. Bisa dilakukan secara remote, baik di kota besar maupun di pelosok, selama infrastruktur listrik dan internet mampu menjangkaunya. Masalahnya, sudah siapkah kita, sebagai mahasiswa di fakultas TI atau lulusan universitas dengan label “lulusan IT”, mengisi posisi-posisi yang membutuhkan kapabilitas dan pengetahuan dibidang IT atau kita hanya sekedar menambah jumlah statistik sarjana yang lulus menambah beban pemerintah karena kemampuan kita tidak klop dengan apa yangyang dibutuhkan di dunia kerja.
Jangan sampai kita kuliah hanya sekedar menjalani rutinitas dan terlena, terlalu terlambat untuk mengetahui bahwa apa yang kita jalani selama ini ternyata sia-sia saja. Jangan berdiam diri jika menyadari hal demikian.






